Tengkulak Terapkan Harga Seenaknya, Petani Bogor Desak Bulog Segera Bertindak
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 16 Januari 2025
POLBANGTAN BOGOR: Petani Klapanunggal di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengeluhkan ulah tengkulak yang seenaknya menetapkan harga jual gabah dan mendesak Bulog segera turun tangan menyerap gabah petani.

Bogor, Jabar (B2B) - Harga gabah di wilayah Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat saat ini mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan. Gabah Kering Panen (GKP) dihargai Rp5.000 per kg, sementara Gabah Kering Giling (GKG) Rp7.000 per kg. Meskipun hasil panen cukup baik, fluktuasi harga tersebut menjadi tantangan bagi petani.

Enin, petani di Desa Ligarmukti, menyampaikan bahwa pemerintah dalam hal ini Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) harus segera turun tangan agar para petani tidak bergantung pada pembelian yang diterapkan seenaknya oleh tengkulak di Klapanunggal dan sekitarnya.

“Alhamdulillah, padi hasil panen kami memang cukup bagus. Tapi kalo soal penyerapan Bulog, itu tidak ada. Bulog tidak datang sehingga petani mengandalkan tengkulak sebagai pihak yang menyerap gabah,” kata Enin di Klapanunggal, Bogor pada Rabu (15/1/2025).

Enin menjelaskan bahwa para petani terpaksa menjual hasil panennya melalui tengkulak, karena kebutuhan modal dan juga kebutuhan sehari-hari yang sangat mendesak.

“Tapi ya mereka (tengkulak) suka-suka kalau kasih harga. Petani betul-betul berharap Bulog segera datang dan mau melakukan penyerapan. Jangan sampai, gabah yang sudah kami olah malah terbuang sia-sia dan dibeli murah,” katanya.

Bulog harus segera datang ke desa, ungkap Enin, jadi kami di lapangan, tidak lagi harus mengandalkan tengkulak, yang menerapkan harga seenaknya.

Akibat tidak adanya penyerapan pemerintah, kata Enin sebagian petani terpaksa harus menyimpan gabah-gabahnya dalam waktu yang cukup lama.

“Kami berharap pemerintah dapat memberikan solusi untuk mendukung petani, supaya harga bisa lebih menguntungkan bagi petani,” tambahnya.

Sebagai informasi, produktivitas padi di Desa Ligarmukti tercatat mencapai 5,4 ton per hektar. Dengan luas tanam seluas satu hektar, potensi hasil panen diperkirakan mencapai sekitar lima ton.

Kendati demikian, kondisi cuaca dan serangan hama menjadi tantangan yang mempengaruhi potensi panen maksimal.

Petani di wilayah Desa Ligarmukti berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah konkret dalam mendukung harga gabah yang lebih stabil dan menguntungkan.

Selain itu, kehadiran Bulog secara langsung di lapangan diharapkan membantu mengurangi ketergantungan pada tengkulak dan memberikan harga yang lebih baik bagi para petani. [ben/wisda/timhumas polbangtanbogor]


Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED