YESS Dukung BPP dan P4S Bangun Potensi Pertanian Bone
Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Minggu, 15 November 2020
PETANI MILENIAL: BPP Barebo selaku model KostraTani juga Business Development Service Provider [BDSP] mendukung program YESS. Didukung empat penyuluh dan satu Admin, BPP Barebo memiliki 18 desa binaan [Foto: Pusdiktan]

Bone, Sulsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI akan memaksimalkan potensi pertanian di Kabupaten Bone melalui Youth Entrepreneuship and Employment Support Services Programme [YESS] didukung Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya [P4S].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh insan pertanian memanfaatkan lahan pertanian. Pasalnya, pembangunan pertanian tidak dapat dilakukan oleh Kementan saja, harus dukung berbagai pihak termasuk pemerintah daerah. 

"Jangan ada sejengkal tanah dibiarkan menganggur. Semua lahan yang tersedia harus ditanam agar kebutuhan pangan terpenuhi," kata Mentan Syahrul.

Hal itu digarisbawahi Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] bahwa sebagai negara tropis, pertanian Indonesia diuntungkan atas limpahan sinar matahari didukung suhu, sumber air dan tanahnya subur.

"Saya minta petani, penyuluh dan petani milenial terus tanam. Di mana saja, kapan saja, kita harus tanam, terutama komoditas pangan lokal," katanya.

Potensi tersebut dimanfaatkan Kepala Desa Lampoko, Usman untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. 

"Awalnya warga mengandalkan kebutuhan pangan khususnya sayur dari luar Desa Lampoko. Atas kondisi tersebut, saya mewajibkan warga menanam sayuran di lahan pekarangan. Alhamdulillah saat ini sudah mampu memenuhi kebutuhan sayur dari lahan sendiri, bahkan bisa mememuhi kebutuhan sayur di pasar," kata Usman.

Selain lahan pekarangan, lahan tidur termasuk lahan pribadinya seluas empat hektar untuk ditanami didukung beberapa petani serta penyuluh dari BPP Barebo, menanam komoditas hortikultura seperti sawi, bayam, kangkung, kacang panjang, cabe, pokcay, selada, tomat. Komoditas tanaman pangan seperti padi dan kacang hijau serta peternakan sapi dan ayam potong.

Kepala BPP Barebo Sucipto membenarkan tentang lahan tidur di Desa Lampoko, gebrakan dari perangkat desa telah mengubah kondisi tersebut, kini telah berubah menjadi kawasan pertanian potensial.  

Menurutnya, diperlukan sentuhan generasi milenial untuk mengelola potensi pertanian Lampoko, mengingat petani di wilayahnya telah banyak yang berusia lanjut. Hadirnya program YESS di Kabupaten Bone menjadi angin segar, diyakini akan mengungkit pembangunan pertanian Bone.

BPP Barebo selaku model KostraTani juga menjadi Business Development Service Provider [BDSP] mendukung penuh pelaksanaan program YESS di wilayah binaannya. Didukung empat penyuluh dan satu Admin, BPP Barebo memiliki 18 desa binaan.

Berkurangnya jumlah penyuluh diantisipasi dengan membentuk wadah peningkatan kapasitas petani, melalui pelatihan maka atas inisiatif penyuluh dan petani di Desa Lampoko maka dibentuk Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S)  Wanua Lampoko pada 2017.

Ketua P4S Wanua Lampoko, Sodil menjelaskan P4S merupakan tempat penyelengaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan dari petani untuk petani. Didukung lahan Demplot seluas empat hektar, P4S Wanua Lampoko siap sinergi dengan BPP Barebo mendukung Program YESS.


Bone of South Sulawesi [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.

TERKAIT - RELATED