Kementan Gerak Cepat Atasi Penyakit Cabai Merah di Food Estate Humbahas
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Selasa, 29 November 2022
POLBANGTAN MEDAN: Penyakit ´busuk buah kering´ akibat jamur Colletotrichum spp. atau Colletotrichum capsici. Antraknosa merupakan salah satu penyakit jamur paling serius pada cabai, mengakibatkan pembusukan buah sebelum dan sesudah panen.

Humbahas, Sumut [B2B] - Upaya bergerak cepat menjadi penentu upaya pemberantasan hama dan penyakit tanaman, setelah melalui pengamatan seksama. Hal itu dilakukan alumni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] mendukung produktivitas lokasi Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara [FE Humbahas Sumut].

Hal itu dilakukan setelah petani yang bergabung pada FE Humbahas Sumut mengalami penurunan produksi akibat  ´penyakit busuk buah kering´ menyerang tanaman cabai merah. Belum lagi, harga cabai akhir-akhir ini relatif menurun. Petani berharap segera dicarikan solusi untuk mengatasi wabah penyakit tersebut. 

Kementerian Pertanian RI  melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] mengerahkan alumni Polbangtan Medan, untuk mendukung kinerja petani serta mengawal dan mendampingi produktivitas komoditas pertanian di FE Humbahas.

Alumni Polbangtan Medan aktif melakukan pengamatan dan identifikasi terhadap tanaman seperti penyakit daun keriting pada tanaman cabai merah, akibat serangan organisme pengganggu tanaman [OPT] atau virus, yang menginfeksi jaringan tanaman. Dampaknya, sel tanaman berkembang secara abnormal dan berefek pada struktur daun dan pucuk tanaman. 

Hal itu sejalan komitmen Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang berupaya memaksimalkan semua lini agar pendampingan yang diberikan terhadap petani di Food Estate bisa berjalan maksimal.

"Petugas perlu disiapkan dan ditingkatkan kompetensinya sehingga dapat optimal bekerja, dengan kompetensi ini, para pendamping dapat memiliki kemampuan mendampingi dan mengawal para petani di food estate dalam melakukan budidaya, penggunaan alsintan dan penanganan panen serta pasca panen," katanya.

Upaya serupa dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi tentang Tim Pendamping menjadi landasan utama dalam mengoptimalkan berbagai aktivitas Food Estate dari hulu ke hilir.

"Kehadiran pendamping bagi petani diharapkan membantu percepatan pengembangan Food Estate dan memperkuat eksistensi kelembagaan petani serta pengembangan bisnis dan korporasi petani," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan Program Food Estate harus sukses, dan BPPSDMP Kementan berkomitmen mendukung penuh upaya pendampingan bagi petani. 

"Aspek pendampingan merupakan langkah yang sangat penting dalam mengakselerasi kegiatan pertanian di lokasi Food Estate," katanya lagi. 

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan penyakit tanaman cabai, gejala awal serang terjadi pada daun muda bagian pucuk lalu menyebar ke bagian tanaman yang lain. Pertumbuhan vegetatif pada tunas, daun dan akar bisa terhambat bahkan berhenti.

Dilansir Corteva, ´penyakit busuk buah kering´ akibat jamur Colletotrichum spp. atau Colletotrichum capsici. Antraknosa merupakan salah satu penyakit jamur paling serius pada cabai, mengakibatkan pembusukan buah sebelum dan sesudah panen. 

Antraknosa pada cabai ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam kecil melingkar pada kulit buah yang menyebar ke arah sumbu panjang, sehingga menjadi lebih kurang berbentuk elips.

Pendamping dari Polbangtan Medan pun memberikan rekomendasi antara lain gunakan benih atau bibit bebas patogen; buang tanaman yang terserang lebih awal untuk mengendalikan penyebaran penyakit; kendalikan gulma dengan baik; hindari genangan air di bedengan dan ladang pembibitan untuk menghindari infeksi jamur. 

Langkah berikutnya, lahan harus memiliki drainase yang baik dan bebas dari sisa-sisa tanaman yang terinfeksi. Gunakan fungisida karbendazim dengan takaran 2 gram per kg benih; gunakan semprotan daun mengandung tembaga-oksiklorida, difenokonazol, dan karbendazim dengan kecepatan 2 gram per liter air. 

Semprotan daun pertama diberikan pada tahap pertama daun dan semprotan selanjutnya harus dilakukan dua kali dengan interval 20 hari. Saat menggunakan pestisida, selalu kenakan pakaian pelindung dan ikuti petunjuk pada label produk seperti dosis, waktu pemakaian dan interval pra panen. [ira/timhumaspolbangtanmedan]


Humbang Hasundutan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.

TERKAIT - RELATED