INDONESIA meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan anggaran sekitar Rp71 triliun pada Senin (6/1) untuk mengatasi pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi atau stunting, sebagai realisasi dari janji kampanye Presiden Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Presiden Prabowo berjanji untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi puluhan juta anak sekolah dan ibu hamil, dengan, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup mereka dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Ini bersejarah bagi Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan program gizi nasional untuk balita, pelajar, ibu hamil dan menyusui," kata juru bicara kepresidenan Hasan Nasbi pada Minggu malam (5/1).
Setidaknya 190 dapur yang dijalankan oleh layanan katering selaku pihak ketiga dibuka secara nasional, termasuk beberapa yang dijalankan oleh pangkalan militer, yang sibuk menyiapkan makanan sejak tengah malam sebelum mendistribusikannya kepada anak sekolah dan ibu hamil.
Siswa kelas dua Khalifa Eldrian berseri-seri setelah menghabiskan makan siang gratisnya berupa nasi, ayam, sayur, dan pisang di sebuah sekolah dasar di Jakarta Timur.
"Saya senang karena makanannya lezat... Saya bisa lebih berkonsentrasi saat belajar," katanya kepada AFP seperti dilansir MailOnline.
Pemerintah RI telah mengalokasikan Rp10 ribu rupiah per porsi dengan perkiraan anggaran mencapai Rp71 triliun untuk tahun fiskal 2025. Pemerintah berencana untuk menyediakan makanan bagi hampir 83 juta orang pada 2029.
Ancaman stunting memengaruhi 21,5% anak-anak di negara kepulauan yang berpenduduk sekitar 282 juta orang. Indonesia menargetkan upaya menekan angka tersebut menjadi lima persen pada 2045.
Staf di sebuah dapur di Bogor, Jawa Barat, telah bekerja tanpa lelah sejak lewat tengah malam.
"Kami menyajikan menu yang berbeda setiap hari, harus berbeda agar anak-anak tidak bosan," kata staf Ayu Pertiwi kepada AFP.
Ayu Pertiwi mengatakan mereka mampu menyajikan makanan yang cukup bergizi seperti telur dan ikan meskipun dengan anggaran terbatas, meskipun daging kemungkinan hanya akan disajikan dua kali sebulan.
"Kami masih bisa membuat berbagai menu, tetapi pilihannya terbatas. Bagi kami, yang terpenting adalah makanannya bergizi," katanya.
INDONESIA launched an ambitious $4.3 billion free-meal programme on Monday to combat stunted growth due to malnutrition, a key election promise of President Prabowo Subianto.
Prabowo has pledged to provide nutritious meals free to tens of millions of schoolchildren and pregnant women, saying it would improve their quality of life and boost economic growth.
"This is historic for Indonesia for the first time conducting a nationwide nutrition programme for toddlers, students, pregnant and breastfeeding mothers," presidential spokesman Hasan Nasbi said late on Sunday.
At least 190 kitchens run by third-party catering services opened nationwide, including some run by military bases, and were busy preparing meals from midnight before distributing them to schoolchildren and pregnant women.
Second-grader Khalifa Eldrian beamed after finishing his free lunch of rice, chicken, vegetables, and a banana at an elementary school in East Jakarta.
"I´m happy because the food was delicious... I can concentrate more when studying," he told AFP.
The government has allocated 10,000 rupiahs (62 US cents) per meal and has a budget of 71 trillion rupiahs ($4.3 billion) for the 2025 fiscal year. It is set to deliver meals to almost 83 million people by 2029.
Stunting affects 21.5 percent of children in the archipelago of some 282 million people. The Southeast Asian nation aims to reduce the rate to five percent by 2045.
Staff in a kitchen in Bogor, West Java, had worked tirelessly since just after midnight.
"We serve different menus every day, it has to be different so children won´t get bored," staff member Ayu Pertiwi told AFP.
Ayu said they were able to serve fairly nutritious meals such as eggs and fish even with the limited budget, although meat would likely only be served twice a month.
"We can still create various menus, but the options are limited. For us, the most important thing is the meal is nutritious," she said.