Ubah Paradigma Pertanian, Mentan Resmikan Kampus PEPI Serpong
Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 21 Oktober 2021
DIGITALISASI PETANI: Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada saat meresmikan Gedung Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia di Tangerang. [Foto: Kementan]

Tangerang, Banten [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan sektor pertanian membutuhkan  pembangunan SDM yang berbasis teknologi dan science. Mengingat, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat memperkuat ekonomi nasional, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Untuk itu, salah satu cara mewujudkan SDM pertanian yang unggul dan mampu berdaya saing adalah melalui pendirian Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI].

Mentan syahrul mengatakan bahwa pendirian kampus PEPI merupakan komitmen kementan dalam mempercepat pembangungn SDM pertanian serta meningkatkan kualitas tenaga yang terlatih, terlampir sehingga dapat terserap ke dalam industri - industri. 

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden untuk menghubungkan Pendidikan Vokasi dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru.

"Dalam upaya menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian, kita harus dapat mengubah paradigma mereka, bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh, menanamkan kesadaran  akan kebutuhan pangan nasional," kata Mentan Syahrul saat meresmikan Gedung Kampus PEPI di Tangerang, Banten [21/10].

Ia mengungkapkan pihaknya telah mempersiapkan PEPI ini dengan baik agar mahasiswa memiliki kemampuan akademik dan keterampilan terapan yang baik, sehingga budidaya perilaku pertanian akan terbangun dalam kehidupan mereka.

"Kita butuh 2,5 juta anak-anak milenial untuk menggerakan pertanian. Sumber daya alam pertanian sudah tersedia banyak, untuk itu yang kita butuhkan sekarang adalah SDM yang lebih kuat dengan terapan science, riset dan teknologi agar lebih efektif dan berkualitas dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri," kata Mentan

Gerakan Pembangunan SDM pertanian, menurut Mentan, difokuskan pada investasi mendukung Kawasan Ekonomi Khusus  Pendidikan Tinggi. Untuk itu, PEPI bersinergi dengan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian melalui kegiatan penelitian, perekayasaan, dan pengembangan enjiniring pertanian.

"PEPI berkomitmen untuk menghasilkan lulusan sebagai tenaga teknisi yang terampil, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0," jelas Mentan Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi menjelaskan PEPI mengelola tiga program studi yaitu Teknologi Mekanisasi Pertanian, Tata Air Pertanian dan Teknologi Hasil Pertanian dengan menerapkan komposisi beban SKS mencakup 40% teori dan 60% praktik.

Lebih lanjut Dedi menuturkan bahwa tujuan pendirian PEPI adalah menyelenggarakan Tridharma perguruan tinggi, mengembangkan kelembagaan dan program studi bidang enjiniring pertanian.

"Juga meningkatkan mutu dan kompetensi sumberdaya pendidikan sesuai perkembangan IPTEK di bidang enjiniring pertanian, menjalin kemitraan dan jejaring kerja sama pendidikan nasional dan internasional, mengoptimalkan sistem manajemen administrasi Pendidikan, juga menyelenggarakan nilai kejuangan sehingga terbentuk sikap pembiasaan untuk beribadah, berakhlak mulia, berintegritas, belajar terus menerus, berkarya, bermanfaat, dan professional," ungkap Dedi


Tangerang of Banten [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.


TERKAIT - RELATED