Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus bekerja keras meningkatkan produktivitas pertanian nasional. Upaya tak kenal lelah itu menjadi komitmen bersama Kementan, seperti ditegaskan berulangkali oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menargetkan produktivitas padi minimal tujuh ton per hektar.
Target tersebut diupayakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian [SMK PP] seperti halnya SMK PPN Sembawa. Menggandeng Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Sembawa mengembangkan Program Desa Mitra 2022.
Program tersebut menggelar Demplot Padi untuk peningkatan produktivitas pertanian Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, didukung SMKPPN Sembawa menyalurkan bantuan pupuk dan pestisida kepada kelompok tani [Poktan] Rangga Makmur Kecamatan Sembawa pada Senin [6/6].
Langkah SMK PPN Sembawa sejalan harapan Mentan Syahrul bahwa pandemi Covid-19 mendorong pertanian menjadi lebih baik, dengan meminta di setiap wilayah ada demplot yang dikembangkan, untuk pembelajaran sebagai bagian dari pengembangan pertanian.
“Pertahankan pertanian di wilayah agar cukup pangannya. Kalau ada yang merasa tidak cukup, segera lapor. Kalau tidak lapor, kami anggap itu aman. Saya butuh kejujuran. Rakyat tidak boleh bersoal dengan pangan, apalagi sekarang kita dalam masa sulit,” kata Mentan Syahrul.
Mentan mengingatkan, saat ini semua negara mengalami krisis ekonomi akibat pandemi, maka untuk Indonesia semua boleh bersoal, namun tidak dengan pangan.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mendukung langkah tersebut. Pasalnya, pembangunan pertanian harus diawali pembangunan SDM-nya.
SDM pertanian, kata Dedi, adalah seluruh insan yang bergerak di sektor pertanian mulai petani, kelompok tani [Poktan], gabungan kelompok tani [Gapoktan], penyuluh, petani milenial dan lainnya.
“Peningkatan kemampuan SDM pertanian bisa dilakukan di Kostratani melalui Demplot atau sekolah lapang. Kostratani juga menjadi tempat petani belajar dan berkonsultasi, sehingga produksi bisa meningkat. Penyuluh pun harus terus ke lapangan mendampingi petani,” ujar Dedi.
Sebagaimana diketahui, SMK PPN Sembawa merupakan institusi pendidikan tinggi vokasi binaan Kementan, Unit Pelaksana Teknis [UPT] dari BPPSDMP. Visi misinya, menjaga keberlanjutan pembangunan pertanian untuk menghasilkan SDM pertanian profesional, mandiri dan berdaya saing.
Kepala SMK PPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya Kementan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, dengan menggandeng BPP Kostratani di kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuasin salah satunya BPP Sembawa dalam Program Desa Mitra.
Yudi Astoni menambahkan, Program Desa Mitra 2022 intinya adalah peningkatan produktivitas pertanian agar rata-rata produktivitas mencapai target yang ditetapkan Mentan.
"Tentunya melalui arahan dari Mentan, seperti Demplot dan sekolah lapang. Selain itu, Desa Mitra dapat menggerakkan penumbuhan petani milenial,” katanya.
Lebih lanjut Yudi mengatakan kegiatan ini merupakan bukti pengabdian kepada masyarakat dalam hal peningkatan produktivitas pertanian khususnya produksi padi melalui BPP Sembawa khususnya kelompok tani Rangga Makmur.
Selain dari itu, kegiatan ini juga bermanfaat bagi peserta didik dalam hal proses pembelajaran dilapangan, sehingga peserta didik dapat terjun langsung ke lapangan, baik itu dalam hal kegiatan persiapan lahan, penyemaian, penanaman, pemupukan maupun kegiatan lain yang berinteraksi dengan proses pembelajaran di sekolah.
Koordinator lapangan BPP Sembawa, Rita Harsiani mengatakan bantuan ini sangat besar manfaatnya bagi petani, khususnya kelompok tani Rangga Makmur dalam melakukan produksi padi, diharapkan dapat meningkatkan produksi padi secara signifikan. [timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.