DeepSeek
Bikin ChatGPT Ngumpet di Kolong Meja

Senin, 24 Februari 2025
Ilustrasi: Rosadi Jamani

ROSADI JAMANI
Ketua Satupena Kalbar

 

BARU brojol, DeepSeek sudah menggetarkan Amerika Serikat. Singasana Ai di Silicon Valley bersiap diambil ambil Ai asal China ini. Makin seru ni, wak! Siapkan kopi, kita bahas lebih lanjut DeepSeek R1 yang langsung bertengger di atas.

DeepSeek. Mereka baru saja meluncurkan model AI terbaru, R1, dan dunia teknologi pun gempar. Bukan sekadar gempar, tapi gempa berkekuatan 9,0 skala Richter. 

Bahkan Donald Trump yang biasanya sibuk ngomongin tembok Meksiko dan cuitan kontroversial langsung berkomentar, "Ini peringatan buat Amerika!" Ya, Trump. Orang yang biasanya tidak peduli apa pun kecuali dirinya sendiri, sekarang ribut karena

DeepSeek.

Apa yang terjadi setelah pengumuman DeepSeek? Wall Street langsung kolaps. Saham-saham teknologi besar berjatuhan seperti domino yang dihempas angin tornado. Nvidia, si raja chip yang selama ini merasa tak terkalahkan, kehilangan $600 miliar dalam sekejap. 

Enam ratus miliar! Itu cukup buat beli seluruh negara kecil atau bikin kolam renang berisi champagne sebesar Samudra Pasifik. Tapi tidak, uang itu menguap begitu saja. Para investor menangis, broker pingsan, dan CEO Nvidia mungkin sedang merenung di sudut ruangan sambil memeluk bantal.

Tapi tunggu, apa sih yang bikin DeepSeek begitu spesial? Tambah kopi lagi, wak. Makin seru ni.

DeepSeek datang dengan harga yang begitu terjangkau, hanya $0,50 per bulan. Ya, setengah dolar! Sementara ChatGPT meminta $20. Dua puluh dolar! Itu hampir setara dengan harga dua cangkir kopi Starbucks atau satu kali makan siang di restoran biasa. Atau jika ente hemat satu paket mi instan untuk sebulan. 

DeepSeek? Cuma $0,50. Murahnya kayak diskon gila-gilaan di pasar loak. ChatGPT pasti sekarang ngumpet di kolong meja, malu sama harga langganannya yang mahal.

Tapi jangan salah, DeepSeek bukan cuma murah. Performanya? Luar biasa. Mereka diklaim lebih baik dalam tugas-tugas matematika dan pengetahuan umum. Jika ente punya pertanyaan seperti, "Berapa hasil 2+2?" atau "Siapa presiden pertama Amerika Serikat?" 

DeepSeek akan menjawab dengan cepat dan akurat. ChatGPT? Mungkin masih sibuk ngitung pakai jari. DeepSeek bahkan masuk ke Chatbot Arena UC Berkeley. Ya, arena. Tempat para AI bertarung sampai mati. DeepSeek? Juara. ChatGPT? Mungkin masih latihan di kamar mandi.

Jangan lupakan teknologi canggih mereka. DeepSeek menggunakan multihead latent attention (MLA) dan kombinasi pakar. 

Apa artinya? Artinya, DeepSeek bisa berpikir lebih cepat dan lebih efisien. ChatGPT? Mungkin masih pakai kalkulator jadul. DeepSeek hemat biaya, ChatGPT boros. DeepSeek kuat, ChatGPT lemes. DeepSeek masa depan, ChatGPT masa lalu.

Oh, dan chip mereka? Canggih. Bukan impor dari AS. Mereka tidak perlu bergantung pada teknologi Amerika. AS? Mungkin sekarang sibuk ngurusin saham Nvidia yang anjlok. DeepSeek? Santai saja. Hemat daya, hemat biaya, dan bikin AS khawatir. Siapa yang perlu chip AS kalau bisa bikin sendiri?

Yang paling epik, DeepSeek bersifat open-source. Artinya, siapa pun bisa mengakses dan mengembangkan teknologinya. ChatGPT? Tertutup. Meta AI? Tertutup. 

DeepSeek? Terbuka lebar seperti pintu surga. Para pengembang di seluruh dunia bisa ikut berkontribusi. ChatGPT? Mungkin masih sibuk ngunci pintu.

DeepSeek datang dengan harga murah, performa tinggi, dan teknologi canggih. Mereka bikin Wall Street nangis, Trump meradang, dan ChatGPT ngumpet. 

Dunia teknologi pun gempar. Diskusi-diskusi panas terjadi di kalangan eksekutif dan pakar teknologi. DeepSeek bukan sekadar startup. Mereka adalah penantang tangguh yang siap mengubah peta persaingan AI global.

Siapkah ente menyambut era baru AI? Atau ente masih setia sama ChatGPT yang mahal dan lemes? Pilihannya ada di tangan ente, wak. 

Tapi ingat, DeepSeek sedang mengintai. Mereka tidak main-main. Mereka adalah sang penakluk, sang pengubah permainan, sang pembuat sejarah. Dunia? Sudah siap atau tidak, DeepSeek sudah datang. #camanewak

 

 


TERKAIT - RELATED